Saturday, February 16, 2013

Fitur Protokol IPv6



IPv6 merupakan versi baru IP sebagai langkah evolusioner dari pengembangan IPv4. IPv6 dapat diinstal layaknya upgrade software dalam device-device jaringan dan internet dan dapat ber-interoperasi dengan versi IP sebelumnya, IPv4. Penerapan IPv6 mempunyai mekanisme transisi yang memungkinkan user – user dapat mengadopsi versi IP mereka dan memberikan iteroperabilitas langsung di antara host-host IPv4 dan IPv6.
            Sejak dipublikasikan pada tahun1981 IPv4 tidak pernah mengalami perubahan. Desain awal IPv4 tidak memprediksi pertumbuhan dan implementasi IP  seperti sekarang ini. Hal yang tidak diprediksi itu antara lain :
1.   Pertumbuhan eksponensial internet dan keterbatasan ruang alamat yang ditawarkan IPv4. Alamat IPv4 sudah menjadi relatif langka dan mahal, sehingga memaksa penggunaan Network Address Translator (NAT) untuk memetakan multi private-address ke IP address publik tunggal.   
2.   Pertumbuhan internet dan kemampuan router backbone internet untuk merawat tabel routing yang besar.
3.   Tuntutan atas konfigurasi yang lebih sederhana
4.   Tuntutan security pada level IP
5.   Kebutuhan untuk dukungan panghantaran data real-time atau lebih dikenal dengan Quality Of  Service (QOS)
            Fitur-fitur yang terdapat pada protokol IPv6 antara lain:
1.   Format header baru
Header IPv6 memiliki format baru yang dirancang  untuk menjaga overhead header ke nilai minimum. Header-header IPv4 dan header-header IPv6 tidak dapat berinteroperasi, dimana IPv6 bukan sebuah superset dari fungsionalitas IPv4, sehingga tidak memberikan kompatibilitas.
2.   Ruang alamat yang besar
Alamat IPv6 memiliki ukuran 128 bit (16 byte) sebagai  alamat sumber maupun alamat tujuan. Meskipun 128 bit dapat memberikan peluang kombinasi 3,4 x 1038, ruang alamat besar IPv6 telah dirancang untuk mengizinkan multilevel subnetting dan alokasi address dari suatu backbone internet ke subnet-subnet individual dalam sebuah organisasi. Dengan begitu besarnya jumlah alamat internet yang tersedia, teknik konversi alamat internet seperti NAT menjadi tidak lagi dibutuhkan.
3.   Infrastruktur Hierarki dan routing yang efisien
Address-address global IPv6 yang digunakan di Internet dirancang untuk mendukung infrastruktur hierarchical dan routing yang ringkas dan efisien
4.   Konfigurasi Alamat  Stateless dan  Stateful
Untuk menyederhanakan konfigurasi host, IPv6 mendukung konfigurasi alamat stateful maupun stateless. Konfigurasi stateful dapat ditemui layaknya DHCP server, dan konfigurasi stateless adalah konfigurasi alamat dalam tidak kesediaan DHCP server.
5.   Built-in Security
      Protokol IPv6 memberi dukungan penuh untuk penerapan IPSec.
6.   Dukungan yang lebih baik untuk QoS
      Field-field baru dalam header IPv6 menetapkan bagaimana trafik-trafik  ditangani dan diidentifikasi. Pengidentifikasian trafik menggunakan field flow label dalam header IPv6 memungkinkan router-router dapat dengan mudah mengenali paket-paket dan memberikan penganan spesial sepanjang alur sumber ke tujuan.
            Penyajian IPv6 berbeda dengan IPv4, untuk IPv6 alamat sebesar 128-bit dibagi ke dalam 8 blok 16-bit. Masing-masing blok dikonversi ke 4-digit nomor hexadesimal dan dipisahkan tanda titik dua (“:”). Hasil representasi ini dinamakan colon-hexadecimal. Contoh alamat IPv6 secara ekspresi heksadesimal  3ffe:ffff:0100:f101:0210:a4ff:fee3:9566, secara biner menjadi
0011111111111110:1111111111111111:0000000100000000: 1111000100000001:0000001100010000:1010010011111111:
                  1111111011100011: 1001010101100110

No comments :

Post a Comment

1. Terima Kasih atas kunjungan anda.
2. Setiap komentar akan kami tanggapi (Bila Ada Waktu dan Kesempatan)
3. Blog ini Do follow