Friday, September 20, 2013

Haruskah Tepung Tawar Berangkat Haji ?

Upacara tepung tawar dalam beberapa hari belakangan ini semakin sering masuk koran beritanya. Misalnya saja Bupati Suatu kabupaten melakukan tepung tawar pada para calon jemaah haji yang akan berangkat dari daerahnya. Dari beberapa ttulisan saya dapati bahwa tepung tawar tidak ada dianjurkan dalam sejarah islam. Nabi Muhammad SAW langsung tidak pernah melakukannya, demikian juga para sahabat.

Bagi masyarakat Melayu, tepung tawar merupakan suatu upacara yang mempunyai tujuan tujuan yang baik, dengan pengharapan yang tinggi kepada yang berkuasa, doa dilafazkan dalam upacara tersebut dan selanjutnya di aminkan beramai-ramai. Para Keluarga, Tetangga dan para sahabat dikirimi surat undangan untuk hadir pada acara tepung tawar.

Persoalan yang timbul dalam hati adalah apakah amalan ini menyalahi syariat islam?, masakan Islam itu menghalang kita dari menganjurkan majlis yang mempunyai tujuan yang baik dan mulia.

Mengenai “tepung tawar”, ia adalah berasal dari kata “ditampung tangan untuk menerima penawar (obat),” , Cara-cara menepung tawar yang sempat di baca antara lain, bahwa Orang yang hendak ditepung tawari mula-mula menerima ataupun mengambil sedikit (sejumput) beras putih, beras kuning, bertih dan bunga rampai, lalu menaburkannya ke atas ribaan atau keliling badan orang yang ditepung tawari, kadang-kadang disertai dengan ucapan ‘selamat’, “murah rezeki”’ “sehat”’ dan sebagainya.

Setelah melihat beberapa film atau acara televisi, sepertinya aktivitas tepung tawar ini  adalah seperti amalan agama hindu.

No comments :

Post a Comment

1. Terima Kasih atas kunjungan anda.
2. Setiap komentar akan kami tanggapi (Bila Ada Waktu dan Kesempatan)
3. Blog ini Do follow