IPv6 merupakan versi baru IP sebagai langkah evolusioner dari
pengembangan IPv4. IPv6 dapat diinstal layaknya upgrade software dalam
device-device jaringan dan internet dan dapat ber-interoperasi dengan versi IP
sebelumnya, IPv4. Penerapan IPv6 mempunyai mekanisme transisi yang memungkinkan
user – user dapat mengadopsi versi IP mereka dan memberikan iteroperabilitas
langsung di antara host-host IPv4 dan IPv6.
Sejak
dipublikasikan pada tahun1981 IPv4 tidak pernah mengalami perubahan. Desain
awal IPv4 tidak memprediksi pertumbuhan dan implementasi IP seperti sekarang ini. Hal yang tidak
diprediksi itu antara lain :
1. Pertumbuhan eksponensial internet dan
keterbatasan ruang alamat yang ditawarkan IPv4. Alamat IPv4 sudah menjadi
relatif langka dan mahal, sehingga memaksa penggunaan Network Address Translator (NAT) untuk memetakan multi
private-address ke IP address publik tunggal.
2. Pertumbuhan internet dan kemampuan router
backbone internet untuk merawat tabel routing yang besar.
3. Tuntutan atas konfigurasi yang lebih sederhana
4. Tuntutan security pada level IP
5. Kebutuhan untuk dukungan panghantaran data
real-time atau lebih dikenal dengan Quality
Of Service (QOS)
Fitur-fitur yang
terdapat pada protokol IPv6 antara lain:
1. Format header baru
Header IPv6 memiliki format baru yang
dirancang untuk menjaga overhead header
ke nilai minimum. Header-header IPv4 dan header-header IPv6 tidak dapat
berinteroperasi, dimana IPv6 bukan sebuah superset dari fungsionalitas IPv4,
sehingga tidak memberikan kompatibilitas.
2. Ruang alamat yang besar
Alamat IPv6 memiliki ukuran 128 bit (16
byte) sebagai alamat sumber maupun
alamat tujuan. Meskipun 128 bit dapat memberikan peluang kombinasi 3,4 x 1038,
ruang alamat besar IPv6 telah dirancang untuk mengizinkan multilevel subnetting
dan alokasi address dari suatu backbone internet ke subnet-subnet individual
dalam sebuah organisasi. Dengan begitu besarnya jumlah alamat internet yang
tersedia, teknik konversi alamat internet seperti NAT menjadi tidak lagi
dibutuhkan.
3. Infrastruktur Hierarki dan
routing yang efisien
Address-address global IPv6 yang
digunakan di Internet dirancang untuk mendukung infrastruktur hierarchical dan
routing yang ringkas dan efisien
4. Konfigurasi Alamat Stateless
dan Stateful
Untuk menyederhanakan konfigurasi host,
IPv6 mendukung konfigurasi alamat stateful
maupun stateless. Konfigurasi stateful dapat ditemui layaknya DHCP
server, dan konfigurasi stateless
adalah konfigurasi alamat dalam tidak kesediaan DHCP server.
5. Built-in Security
Protokol IPv6 memberi
dukungan penuh untuk penerapan IPSec.
6. Dukungan yang lebih baik
untuk QoS
Field-field baru dalam
header IPv6 menetapkan bagaimana trafik-trafik
ditangani dan diidentifikasi. Pengidentifikasian trafik menggunakan
field flow label dalam header IPv6 memungkinkan router-router dapat dengan
mudah mengenali paket-paket dan memberikan penganan spesial sepanjang alur
sumber ke tujuan.
Penyajian IPv6
berbeda dengan IPv4, untuk IPv6 alamat sebesar 128-bit dibagi ke dalam 8 blok
16-bit. Masing-masing blok dikonversi ke 4-digit nomor hexadesimal dan
dipisahkan tanda titik dua (“:”). Hasil representasi ini dinamakan colon-hexadecimal. Contoh alamat IPv6
secara ekspresi heksadesimal
3ffe:ffff:0100:f101:0210:a4ff:fee3:9566, secara biner menjadi
0011111111111110:1111111111111111:0000000100000000:
1111000100000001:0000001100010000:1010010011111111:
1111111011100011:
1001010101100110
No comments :
Post a Comment
1. Terima Kasih atas kunjungan anda.
2. Setiap komentar akan kami tanggapi (Bila Ada Waktu dan Kesempatan)
3. Blog ini Do follow